Percaya ga 10 hari di Jepang saat winter gue cuma bawa barang bawaan seberat 4 kilogram ? Bahkan gue sendiri kaget saat nimbang barang bawaan gue cuma 4 kilo hahaha. Banyak yang nanya gimana caranya dek ? Lagi lagi gue akan kasi tips, semoga gak bosen ya sama tips-tips gue haha. Tips yang akan gue berikan berkaitan dengan gimana caranya meringankan tas pada trip musim salju.

Saat musim salju, suhu akan mencapai 0 derajat celcius, bahkan sampai -8 derajat celcius. So pasti barang bawaan ga akan bisa seringan bawaan trip summer. Karena tentunya pakaian yang dibawa akan berlapis-lapis, coat yang tebel, sepatu boat, segala aksesoris pendukung dingin. trust me, saat musim dingin orang orang itu akan menjadi lebih fashionable tanpa harus mersa kedinginan. Terus penting gak sih semua aksesoris itu ? Penting banget ! karena bukan hanya membuat jd lebih fashionable semua aksesoris itu sangat berfungsi banget kaya penutup kuping, beannie, syal wol yang tebal,sarung tangan, dan lain lainnya.

Tips Packing untuk Musim Salju dengan hanya 4 kilogram

1. Membawa Long Jhon

Membawa Long Jhon saat musim salju itu adalah super duper penting banget. Longjhon itu bentuknya seperti pakaian ketat atas dan bawah yang didalamnya terdapat termal, sehingga bisa menjaga suhu tubuh jadi lebih hangat. 

2. Bawalah pakaian dalam secukupnya

Gak usah berlebihan membawa pakaian dalam, karena gak akan kepake kalo versi liburan ala gue, untuk underwear cukup hitung 1 hari 1 (8x1 = 8), untuk bra 2 hari sekali saja (8 : 2 = 4), handuk kecil satu. Gak usah lebay, karena disana lo akan ngerasa kedinginan terus dan gak akan mau mandi. Dan tau ga sih faktanya orang orang Asia timur itu kalau mandi 3 hari sekali lho, orang Indonesia aja yang kerajinan mandi 2 kali sehari.

3. Berlapis lapis lebih menjaga suhu tubuh daripada memakai satu coat tebal

Yap ! percuma aja kalo lo cuma pake coat setebel bulu domba,tapi ga ada lapisan lagi di dalamnya. Karena yang penting itu berlapis lapis. Ilustrasi gue untuk berpakaian lapis seperti dibawah ini, dimulai dari yang paling dalam :

a. Long Johns

b. Kaos tangan panjang

c. Sweater woll

d. Coat

4. No Alat mandi

Jujur gue gak bawa alat mandi sama sekali, cuma bawa sikat gigi dan facial wash saja dari rumah, toh selama nginep di hostel di Jepang, semua hostel meyediakan sabun dan shampo yang bisa digunakan bersama. Tinggal kalian aja mau gak sharing, kalo gue sih no problem, daripada berat bawa bawa di tas haha.

5. Lotion dan Lipbalm untuk kulit bersisik

kalo tadi No alat mandi, tapi YES untuk lotion, karena di suhu dingin kulit kita akan kering bahkan sampai bersisik terkelupas, terutama pada bagian kaki, begitu juga bibir yang akan pecah pecah. Gue sarankan sih untuk pake Vaseline petroleum jelly yang bisa multifungsi untuk kulit dan bibir juga (bisa di cari gambarnya di google).

6. Aksesoris 

Aksesoris sangat penting. Udara dingin akan cepat masuk ke seluruh tubuh melewati ; ubun ubun kepala, telinga, leher, jari jari tangan dan juga kaki. Oleh karena itu aksesoris ini sangat penting.

a. Beannie berfungsi untuk menutup ubun ubun kepala kita dari udara luar, 

b. Penutup kuping berfungsi untuk menutup kuping

c. Syal woll, adalah bagian paling penting, kalau bisa memilih syal yang tebal dan bisa didlilit menutup leher sampai dibawah dagu.

d. Sarung tangan, salah satu bagian vital udara dingin masuk yaitu melewati jari jari tangan. Pilihlah sarung tangan yang tidak terdapat lubang atau No Knit. Waktu di suhu -6 derajat celcius gue memakai 2 lapis sarung tangan. Karena kalau pakai sarung tangan gue ga bisa sentuh layar iphone, dan saat itu gue mau foto, jd mau ga mau gue lepas sarung tangan untuk hanya 1 menit aja tangan gue udah mati rasa hahaha, kapok banget, makanya jarang ada foto2 di salju karena kedinginan.

e. Kaos kaki woll dan sepatu boot, kemarin gue pake kaos kaki biasa, dilapis kaos kaki woll dan baru dilapis pakai boat shoes docmart. Atau bisa juga langsung pakai boot shoes yang dalamnya berbulu, jadi sudah menghangatkan.

7. Tas tangan

Tas tangan untuk dibawa saat travel, saat jalan jalan untuk dompet dan passport harus selalu ada di tas tangan yang mudah di jangkau. Karena pasport adalah satu satunya hal krusial saat lo jadi turis di luar negri, kalau hilang imbas paling buruknya lo ga akan bisa pulang dan harus ngurus di bagian imigrasi negara tersebut which is gak cuma makan waktu sebentar lho. jadi jangan sampai hilang atau ditaruh hanya di kantong jaket ya !

8. Obat obatan

Tolak angin, freshcare dan antimo adalah penyelamat gue saat trip haha. Tolak angin biasanya gue minum kalau habis tidur di tempat yang bukan tempat tidur ex: tidur di bandara,tidur di tenda. Fresh care dan antimo biasanya gue pake di pesawat, karena jangka waktu terbang yang cukup lama (7 jam untuk KL-OSAKA). Antimo dan freshcare bisa buat gue tidur kaya orang mati dan bangun bangun udah sampe haha.

9. Kamera

Terakhir tentunya kamera dong, saat ke Jepang gue bawa kamera DSLR dimana cukup berat, tapi masih ada cukup space kok di tas gue :D

Nah semua itu yang gue bawa saat ke Jepang di musim salju.  Udara dingin Selama 10 hari perjalanan cukup membawa 1 pasang long johns(atas bawah), 1 stockoing hitam, 4 kaos tangan panjang, 2 sweater woll, 2 coat tebal, satu celana jeans,1 rok, 2 syal, 2 beannie, 2 sarung tangan (no knit), 2 kaos kaki, 1 kaos kaki woll, 1 boot shoes (langsung dipakai). Dengan tas carrier Deuter Futura Pro 40lt sangat amat recomended, juga masuk cabin. Persyaratan tas masuk kabin adalah maksimal berat 7 kg, jadi pastikan berat tas lo gak akan lebih dari 7 kg, karena kalau lebih harus beli bagasi which is lo harus bayar bagasi tambahan. 

Tips Lolos Kabin dengan Tas 40lt

Kadang saat kita check ini di counter, petugas check in counter maskapainya suka berlebihan menganggap tas kita untuk masuk kabin. Padahal tas kita hanya berat 4 kilo dan ukurannya juga tidak melebihi batas. Ya gak lain dan gak bukan itu supaya kita harus bayar bagasi. Caranya supaya lolos adalah.

1. Manfaatkan Online Check in

Usahakan lo menggunakan fasilitas online check in, karena selain kita gaka akn telat check in, kita gak harus berhadapan langsung dengan petugas penjaga counter check in, jadi menghindari untuk di ceknya cabin bagagge kita oleh petugas.

2. Pastikan berat tas tidak lebih dari 7 kilogram

3. Jangan bawa tas selain tas backpack carrier, karena bawaan lo akan terlihat sangat banyak, usahakan tas tangan dimasukan ke dalam tas carrier, sehingga barang bawaan terlihat lebih sedikit.

4. Sok cool, ketik lo udah check in online, gak akan ada lagi yang akan ngecek tas bawaan lo, tapi itu tentunya kalau tas nya gak lebay ya, itu tadi backpack jangan yang lebih dari 40lt. Gak akan ada yg negur, karena memang tas ukuran segitu harusnya lolos, cuma biasanya memang petugas counter check in nya suka rese.

Seperti itu tips gue, semoga bermanfaat dan gak bosen ya sama tips nya :D

Kadekarini

Udah gak sabar banget kayanya mau sharing pengalaman gue di Jepang, dan akhirnya keposting juga, and i bet this is gonna be a long-long story, banyak banget keseruan yang gue alamin selama di Jepang. Dimulai dari terwujudnya mimpi gue ke JEPANG. Iya memang untuk menginjakkan kaki di Jepang adalah salah satu bucket list gue, bisa gue bilang JEPANG adalah satu satunya negara di Asia yang paling bikin gue penasaran, tapi selalu ketunda tunda karena letaknya yang masih jauh dan biaya yang mahal untuk trip kesana, gue yang statusnya sebagai mahasiswa selalu mengurungkan niat.

Karena kalo boleh sedikit curhat untuk semua trip perjalanan gue adalah hasil kerja keras gue sendiri, karena orang tua gue gak akan mau sponsorin biaya di luar kuliah (curhat mahasiswa). Gue bersyukur banget Tuhan ngelancarin bisnis gue sehingga gue bisa step by step checklist dream trip list gue, dan sesuai yg gue janjiin untuk selalu di sharing supaya bisa beguna buat yang lain. ah Thank God.

Tiket ke Jepang ini gue beli udah dari 8 bulan sebelumnya, bahkan sebelum gue skripsi hahahaha. Tapi bagusnya hal ini jadi membawa gue untuk straight to the plan, jadi gak ada molor molor lagi, karena jadwal setelah tanggal sidang sudah direncanakan sebaik mungkin. Alhasil gue nurut deh sama jadwal dan lulus tepat waktu. Saat itu gue mikir kayanya emang sekarang saatnya untuk menginjakkan kaki ke Jepang, didukung oleh satu bestfriend gue yg lg exchange di Osaka University, jadi bisa dapet tour guide gratis  dan seru seruan bareng disana. 

"Nekat adalah satu kata yang bisa menggambarkan saat gue memutuskan untuk beli tiket ke Jepang". Gue selalu percaya semua niat itu diawali dari nekat, karena kalo lo ga nekat, hal yang lo pengenin cuma akan jadi rencana yang gak akan pernah terwujud.

Cerita sebenarnya gue udah memantau tiket dari KL-OSAKA dari 2 bulan sebelum gue beli tiket, saat itu harga berputar di sekitaran USD 99 bahkan sempat naik jadi USD 120, pas udah sampe USD120 gue udah hampir hopeless dan ngebatalin, tapi Tuhan selalu bersama orang sabar, ternyata harga tiket turun jadi USD 89. Langsung tanpa pikir panjang gue beli itu tiket, tinggal cari 3 tiket sisa lainnya. Seminggu kemudian gue liat promo air asia lagi JKT-KL Rp 99.000, tanpa pikir panjang lagi gue beli langsung itu tiket.

Dengan Rp 1.000.000 gue udah bisa sampai Jepang tuh kerenn ga sih ?? keren sih menurut gue hahaha

Untuk tiket baliknya gue sabar sabar tapi ternyata ga bisa nemuin harga yang sama, alhasil tiket balik gue OSAKA-KL gue dapet USD 135 dan KL-JKT Rp.650.000. Yah lumayan lah udah ngirit di tiket berangkatnya. Gue ada beberapa tips untuk bisa dapet tiket murah ke Jepang, here they are :

TIPS BERBURU TIKET MURAH KE JEPANG


Karena ternyata tiket berkunjung ke luar negri akan lebih murah saat musim dingin dibanding datang saat musim semi atau summer. Logikanya, siapa sih yang mau liburan dingin dingin ?

ps : karena seperti yang sudah gue ceritakan, biasanya kapal yang berlayar sampai ke Gili Laba ini adalah kapal sailing trip yang besar yang biasa mengambil rute dari Lombok-Labuan Bajo, jarang ada kapal deck sewaaan yang sampai sini karena letaknya yang terlalu jauh dan langsung berbatasan dengan laut Flores.

"Mari kita makan malam dulu!" teriak pak husein yang membangun kan gue yang lagi tidur lelap paska snorkeling dari Pink beach. "Sudah sampai pak?" tanya gue, "sudah, itu pulau yang mau kalian naikkan besok". Gue mencoba menyipitkan dan memelototkan mata, berjalan ke bagian deck kapal bagian depan untuk memastikan apakah benar kapal kita sudah menepi di depan pulau. Gelap, ga ada listrik, cuma lampu kapal dari sumber genset satu satunya sumber penerangan.

Dengan perasaan yang masih bertanya tanya, kemudain pak Husein teriak lagi "coba saya pinjam kamu punya senter gunung itu". Kemudian pak husein menggunakan senter gue untuk menyenter ke arah laut. "cari apa pak?" tanya gue. "Cari pelampung merah". Pelampung merah itu ternyata tanda untuk pemberhentian jarak kapal, gue pun membantu nyari juga dengan senter lain, yang akhirnya gak ketemu.

"Sudah kita makan dulu"

Ditengah tengah saat makan, pak hussein teriak lagi "coba kalian sini liat !" kami pun berjalan ke deck kapal, melihat ke arah laut yang gelap dan munculah plankton yang mengkilap bercahaya, "anjrit bagus banget !" teriak gue, gak sabar besok pagi terang !"

Esok pagi, bangun di sambut sinar matahari pagi yang muncul dari belakang kapal. Gue yang keluar dari kamar kapal setengah merem langsung jalan menuju toilet, dari sana baru tampak jelas sunrise yang muncul. Dan ini fix menjadi pemandangan terindah gue saat buang air besar ! haha. Dari depan deck kapal, tampak terlihat seungguk pulau, "ternyata benar, kapal kita semalaman berdiam tepat di depan pulau gili laba". Tidak sabar, langsunglah kami turun dari kapal dengan rasa ke-soktauan kami mencoba naik dari sisi terlandai pulau. "hey kalian ngapain disana?" terdengar teriak suara pak husein.

Ternyata spot yang kami naikkin itu adalah salah, secara Pulau gili laba ini tidak berpenghuni, bukan tempat wisata umum, tidak berjalur pendakian, dan tidak berguide, jadi pure pulau liar dan tidak ada sign apapun(kecuali ssign Simpati yang gede banget). Mungkin karena pak Hussein kasihan melihat kami cewe bertiga mau naik kepuncak dengan modal sotoy doang (salah lagi), akhirnya dia mau mengantar kami sampai naik keatas.

Mulai trekking ke Puncak Gili Laba

Tips Trekking di pulau Gili Laba

1. Remember, tidak ada jalur pendakian yang fix di pulau gili laba, jadi sebenarnya bisa dinaikkin dari sisi mana saja, karena kami percaya sama pak Hussein, jadi ya ikut jalur beliau saja.

2. Kalian harus turun dari kapal untuk menyebrang daratan pantai sebentar baru mulai naik ke atas pulau, so kalau bisa selama sailing trip cukup menggunakan sendal gunung saja, karena tidak disarankan untuk memakai sepatu sama sekali.

3. Waktu tempuh untuk sampai di puncak hanya satu jam tp akan terasa capek karena teksturnya yang sangat curam, disarankan istirahat sebanyak 3-4 kali selama pendakian.

5. Terakhir siap siap teriak dengan keindahan Kepulauan Komodo !!!

Karena hembusan angin itu pun, gue akhirnya tertidur secara alami (tanpa antimo). Ketika gue terbangun dan merasa sudah tidur cukup lama, ternyata Pulau Komodo belum terlihat, yaudah nikmatin lagi angin sepoi sepoi, ini adalah pengalaman pertama kali gue nyebrang laut lebih dari 2 jam hehe, jd ya maklum, tidur-bangun-tidur lagi-bangun lagi, tetep aja belum sampe.

Kesimpulannya 4 jam di laut itu lama lho !!!

1. Pulau Komodo

Cerita tentang pulau komodo gue mulai dari jembatan dermaganya yang fotogenik banget buat foto hehe, begitu sampe di gerbang, kita langsung menuju ke kantornya, disana sudah ada penjaga. Lalu diperkenalkan dengan ranger yang gue lupa namanya padahal udah kenalan. Di jelasin do's and dont's nya, yang lagi lagi gue gak begitu dengerin (shinta sm raisa serius banget dengerin).

Pokonya intinya jangan berkelakuan lebay deh. Trekking trekking, diceritain dulu turis luar negri 2 orang ada yang pernah ilang, 2 hari dicariin ga ketemu, yang ketemu cuma tulang tulang aja. Shinta sm Raisa yg tadinya ada dibelakang langsung maju deketin rangernya dan bilang "dek, lo kan paling berani, lo aja yang di belakang jagain kita ya".

pose sama komodo dengan muka sok cool padahal harap harap cemas.

2. Pink Beach 

Selesai lalala sama komodo, tujuan kita yang paling ditunggu tunggu adalah.......Pink beach !!. Pink beach itu masih ada di pulau komodo, cuma 30 menit perjalanan. Penasaran, bener gak sih pasirnya warna pink ? dan ternyata bener ! pinknya itu adalah serpihan karang yang berwarna shocking pink, kemudian bercampur dengan pasir warna putih jadinya warnanya merah muda.

Daerah pink beach adalah daerah yang dilindungi dan terdapat jarak perhentian jangkar kapal. Jadi kapal yang berhenti harus agak ditengah, kalau mau ke pesisir pantainya harus berenang dari sana. Hiyaat...nyemplung deh, bawah lautnya bagus banget, ga bisa motret padahal udah bawa underwatercase, kaya ga mau keribetan semua gitu. yaudah foto di pantainya aja !!

behind the scene nya kaya gini, ditiup pake mulut soalnya lupa beli pompa portable, sampe kempot niupnya.

Pink beach pokonya gak boleh ketinggalan kalau ada rencana sailing trip di Kepulauan Komodo !!

Cheers,

Kadekarini

Ketibaan gue di Labuan Bajo yang terlalu larut memaksa gue untuk langsung menetapkan hotel dimana kami akan menginap. Akhirnya gue memutuskan untuk menginap di Hotel Pelangi karena tergiur oleh harga yang ditawarkan yaitu 50.000/orang. Dari luar sih hotelnya terlihat bagus, ada kamar bagusnya juga, tapi...ketika dibawa masuk kebagian kamar yang 50 ribu dan melihat kondisi kamar ketika pintu dibuka. Gue,shinta,raisa cuma bisa melongo liat liatan. Susah di jelasin dengan kata kata, kayanya gak rela buat ngeluarin semua kata kata kotor itu dari mulut gue haha. Intinya dari gue tidak recomended deh, dan cukup stay semalam saja :)

Hidup Di Laut (Sailing Trip)

Berlanjut perjalanan dari Danau Kelimutu menuju ke Labuan Bajo. Malam sebelumnya kami di tawarkan oleh penjaga hotel untuk ikut numpang mobil travel yang habis antar tour dari Maumere dan bertujuan ke Labuan Bajo. Tawar menawar yang alot akhirnya kami sepakat untuk membayar 200.000/orang dari Danau Kelimutu sampai Labuan bajo dengan total waktu perjalana 15 jam. WOW !
Ada 2 pertimbangan kenapa gue memilih tawaran ini dibanding ambil transportasi eceran. kira kira begini hitungannnya.